Selasa, 19 Juli 2011

Satu Bangku SMP/SMA Rp 10 Juta


Jujur dalam ujian nasional (UN/UNAS) apa susahnya ! Berbuat jujur dalam ujian nasional itu adalah perbuatan yang sangat mulia !

Komisi D DPRD Gresik tanpa tedeng aling menuding praktek jual beli bangku memang terjadi saat penerimaan peserta didik baru (PPDB). Untuk satu kursi, orang tua yang menginginkan anaknya diterima harus merogoh kocek Rp 10 juta.
Ketua Komisi D DPRD, Chumaidi Maun mengatakan, praktek jual beli bangku sekolah negeri tidak hanya terjadi di SMP Negeri 3 saja, namun juga hampir di seluruh sekolah negeri. Chumaidi menyebutkan, masuknya mereka melalui jalur illegal bukan tanpa duit. Dia memperkirakan setiap orang tua siswa menyetorkan paling sedikit Rp 10 juta. Bila menggunakan asumsi Rp10 juta, maka untuk SMP Negeri 3 saja dapat dikumpulkan duit Rp200 juta.
“Bisa dihitung berapa sekolah negeri pavorit di Gresik. Itu juga belum termasuk SMA atau SMK. Kami perkirakan cukup banyak yang dapat dikumpulkan. Terus bagaimana nasib pendidikan nantinya,” tukas Chumaidi.
Anggota Komisi D, Sujono menambahkan, jual beli bangku SMp dan SMA Negeri memang terjadi di hampir semua sekolah favorit. Bahkan, bukan hanya itu sekolah-sekolah negeri di pinggiran juga menerima titipan anak-anak pejabat.
“Hampir semua sekolah pavorit dari SMP hingga SMA ada tambahan siswa siluman. Sebenarnya itu tradisi, hanya kali ini jumlahnya terlalu banyak. Sampai satu sekolah menambah satu kelas siswa siluman,” ujar kemarin.
Sujono mengeaskan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi dengan Kepala Disdik Gresik Wanda Hamida Hariej. Ternyata dalam klarifikasi tersebut, ungkapnya, Kadisdik mengakui hal itu. Selain untuk memenuhi pagu, juga penerimaan siswa tambahan diutamakan dari siswa dari sekitar sekolah. Juga memberikan jatah bagi pejabat yang berjasa untuk Pmerintahan Gresik.
“Tapi persoalannya ini tidak diatur dalam undang undang. Ironisnya, penambahan siswa baru itu di luar peringkat PPDB. Ini akan menguatkan indikasi pungli yang terjadi,” ungkap Chumaidi.
Bahkan, dalam kesempatan itu, Chumaidi juga menegaskan, bila Kadisdik Wanda juga mengakui, bila penambahan pagu tersebut sepengetahuan Bupati Sambari Haliam Radianto dan Wakil Bupati M Qosim.
“Kalau ini benar, berarti melegalkan pungli yang terjadi di sekolah. Ini cukup membahayakan dalam pendidikan yang mengutamakan moral. Kalau siswanya masuk saja sudah dipungli, bias bahaya pendidikan ini,” tegas dia.
Atas dasar itulah, lanjut dia, Komisi D DPRD Gresik akan melakukan pemanggilan Dinas Pendidikan Gresik untuk melakukan klarifikasi. Bila benar ini terjadi, maka pihaknya kan merekomendasi untuk dibatalkan, karena penambahan siswa siluman tersebut menyalahi aturan pendidikan.
“Rencananya kami akan koordinasi pada Kamis, tetapi ada paripurna. Sehingga kami akan klarifikasi pada pekan depan,” kata dia.
Kadisdik Gresik Wanda Hamida Hariej yang dikonfirmasi mengatakan, penambahan itu karena pada efek kesempatan. Artinya, sebenarnya penambahan itu sesuai denganperingkat. Hanya yang peringkat terbaik itu sudahpindah sekolah, maka yang mau hanya anak-anak yang nilainya di bawah standar dari yang disyaratkan. “Kami siap bila diklarifikasi,” tukasnya.




Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

5 Comments:

Nana bogel said...

Transparan tidak pengunanan duwit hasil jual bangku kosong ? bisa2 menguap begitu saja tanpa ada pertanggung jawaban.

Adilkah said...

Apakah dengan jualan bangku mutu pendidikan bisa ditingkatkan ???

Hasilnya buat apa???

Pertanggung jawabannya bagaimana ???

Anonim said...

Mahal baaageet bangkunya

Wali murid (Syaadat) said...

Pungli diatas penderitaan orang lain, tega banget ...... raja tega ... memperkaya diri tak perduli meskipun sudah haji, yang dingat cuma DUWIT dan DUWIT .... itulah koruptor.
Apakah mereka patut di hormati dan segani ?
Justru seharusnya diadili dan di hukum seberat-beratnya.

Anonim said...

dUwit hasil korupsi ... jangan di embat sendiri .... pak !
INGAT NERAKA MENANTI ANDA !!!

Posting Komentar

Mohon tinggalkan PESAN sebelum anda Log Off !!!
TERIMA KASIH

Pesan dan Tanggapan Anda

 
KEBOCORAN KECURANGAN UN SMP 2011 DI GRESIK