Selasa, 19 Juli 2011

Jual Beli Bangku Kosong di SMPN 3 Gresik


Jujur dalam ujian nasional (UN/UNAS) apa susahnya ! Berbuat jujur dalam ujian nasional itu adalah perbuatan yang sangat mulia !
Seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP dan SMA Negeri di Kabupaten Gresik diduga diwarnai dengan jual beli bangku kosong. Dugaan itu muncul setelah pada pelaksanaan tahun ajaran baru, muncul nama-nama siswa yang tidak tercantum dalam daftar siswa yang diterima.

Dugaan jual beli bangku kosong salahsatunya terjadi di SMP Negeri 3 Jl Arief Rachman Hakim. Dari 288 siswa yang diterima, diduga ada 24 siswa yang merupakan siswa titipan. Ke-24 siswa tersebut memiliki nilai ujian nasional (NUN) dibawah standar yang ditetapkan pihak sekolah yakni 28,20.

Saat sejumlah wartawan mendatangi SMPN 3, di papan pengumuman terlihat daftar nama siswa yang mengikuti layanan orientasi siswa (LOS). Ada 8 kelas yang dicantumkan. Pada masing-masing kelas terdapat daftar nama siswa yang mendapatkan nomor induk dan nomor pendaftaran. Di luar itu, ternyata ada 3 siswa di tiap kelas yang tidak memiliki nomor induk dan omor pendaftaran. Usai wawancancara dengan pihak sekolah, ternyata daftar nama siswa sudah sobek oleh pihak sekolah. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan wartawan. Sebab, sebelum wawancara masih ada daftar setelah wawancara daftar itu diambil atau sengaja dihilangkan.

Menanggapi hal ini, Wakasek SMPN 3 Gresik Agus Marsudi mengatakan, diterimanya 20 siswa susulan untuk memenuhi pagu sesuai mekanisme dari pedoman teknis (doknis) Diknas Gresik. "Ke 20 siswa susulan yang diterima untuk memenuhi pagu karena ada beberapa siswa yang semula diterima mengundurkan diri diterima di sekolah pilihannya," ucap Agus Marsudi.
Ditambahkan Agus Marsudi, sebelum pihaknya menerima 20 siswa susulan. Terlebih dulu sekolahnya melapor ke Diknas Gresik. Pasalnya, semua mekanisme terkait dengan penerimaan siswa susulan instansi diatasnya yang mengatur. Sebaliknya, pihak sekolah hanya menerima matang laporan penerimaan siswa susulan.

Berdasarkan PPDB on line total jumlah siswa yang diterima di SMPN 3 Gresik ada 228 siswa. Dari jumlah
itu, ada beberapa siswa yang mengundurkan diri. Anehnya, pihak sekolah tidak mengambil urutan sesuai peringkat. Alasannya, siswa yang sebelumnya mendaftar diterima di pilihan kedua atau ketiga sehingga siswa yang diterima susulan diluar nilai NUN yang ditentukan sekolah.

Terpisah menanggapi kejanggalan ini, Kadisdik Gresik Wanda Metini Hariej menuturkan, penerimaan siswa di PPDB on line memang tidak cadangan. Untuk itu, guna memenuhi pagu pihak sekolah mengisi bangku kosong dengan menambah pagu.
"Memang mekanisme yang mengatur siswa susulan dari kami tapi sarannya harus diurut sesuai peringkat," ujarnya.
Ditanya adanya temuan jual beli bangku kosong dalam PPDB. Dijelaskan Wanda Metini Hiarej pihaknya
belum menerima laporan. "Kalau pun ada temuan jual beli bangku kosong saya belum bisa memberi keputusan sekarang," terang dia.

Anggota Dewan Pendidikan Gresik, Nurfakih saat dikonfirmasi menuturkan, seharusnya mengenai pengumuman penerimaan siswa baru yang diterima pihak sekolah mengumumkan sesuai pagu-nya. Jika dikemudian ada ditemukan tidak sesuai pagu berarti siswa yang diterima bisa dikatakan ilegal atau lewat belakang.
"Kalau temuan di lapangan memang ada seharusnya ini ada kroscek karena sesuai mekanisme yang berlaku setiap siswa yang diterima harus ada nomor pendaftaran serta sekolah yang siswa yang bersangkutan," tuturnya.
Ditambahkan Nur Fakih, kasus yang terjadi diduga di SMPN 3 Gresik sangat disayangkan. Pasalnya, kasus ini bisa jadi mencoreng pendidikan di Kota Gresik. "Saya berharap pihak-pihak yang terkait segera mengecek langsung dugaan temuan ini dan jangan sampai terulang lagi," pungkas Nurfakih.



Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

6 Comments:

Shepia said...

Bangku-bangku kosong hanya mampu dibeli oleh siswa2 yang berduwit.

Bagi2 angpow setelah berjualan bangku kosong

marmum said...

Bisa nggak siswa tidak mampu memperoleh bangku kosong secara gratis ?

Anonim said...

Tiap tahun smpn-3 selalu jualan bangku kosong

ORTU said...

Ajang untuk memperolah keuntungan pribadi ... secara tidak langsung sekolah mendidik siswa untuk menjadi koruptor .... kedepannya akan timbul koruptor2 baru

Amin said...

Ktanya seolah favorite ! kok masih jual bangku !
Emang kurang angpownya .... dari hasil jual buku .... jngan serakah ntar masuk neraka

Mimin said...

Kepala sekolah SMPN 3 doyan duwit
Duwit hasil korupsi akan menjauhkan anda dari pintu surga dan mendekatkan anda ke pintu neraka !!!

Posting Komentar

Mohon tinggalkan PESAN sebelum anda Log Off !!!
TERIMA KASIH

Pesan dan Tanggapan Anda

 
KEBOCORAN KECURANGAN UN SMP 2011 DI GRESIK